Sunday, June 23, 2019

Bab XII Pai Kelas 7 "Perilaku Terpuji"


PERILAKU TERPUJI
(KERJA KERAS,
TEKUN, ULET, DAN
TELITI)

A. PERILAKU TERPUJI
KERJA KERAS
1. Pengertian Kerja Keras Berikut  
Dalilnya
Kerja berarti kegiatan melakukan sesuatu atau
sesuatu yang dilakukan untuk mencari nafkah. Kerja
yang dilakukan oleh manusia bertujuan untuk memperoleh makanan, pakaian,
jaminan, dan kebahagiaan hidupnya.
Kerja keras artinya melakukan sesuatu  untuk mencari nafkah dengan
sungguh-sungguh. Kerja keras untuk mencapai tujuan atau prestasi sebaiknya
disertai dengan berserah diri (tawakal) kepada Allah swt., baik untuk
kepentingan dunia maupun akhirat.
Firman Allah swt.:

Artinya:
”Dancarilah(pahala)negeriakhiratdenganapayangtelahdianugerahkan
Allah kepadamu, tetapi janganlah kamu lupakan bagianmu di dunia dan
berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat
baik kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di bumi. Sungguh,
Allah tidak menyukai orang yang berbuat kerusakan”. (Surah Al-Qa¡a¡
[28]: 77).
2. Membiasakan Perilaku Kerja Keras
Perilaku kerja keras sudah dicontohkan
oleh Nabi Muhammad saw. Beliau tidak hanya
menghabiskan waktu untuk mengingat Allah
saja, tetapi bekerja keras berdakwah, baik di
Mekah maupun Madinah.  Berdasarkan hal
tersebut, kita dapat meneladaninya bahwa kita
diperintahkah oleh Allah dan Rasul-Nya untuk
membiasakan perilaku bekerja keras, tidak
boleh berangan-angan atau bergantung pada
orang lain dengan meminta-minta.
Agar kita mendapatkan hasil kerja yang
baik, yang perlu dilakukan adalah rajin
dan bekerja keras agar berhasil dan dapat mencukupi kebutuhan hidup,
meningkatkan kreativitas, berdoa dan bertawakal kepada Allah, berlaku jujur,
tidak mudah berputus asa dan bersabar jika mengalami kegagalan, selalu
bersyukur atas rahmat Allah yang diterima.
Perintah untuk bekerja, berkarya, dan mencarirezeki yang halal dinyatakan
dalam Al-Qur’an dan Hadis Nabi. Firman Allah saw.:
Teladan
Rasulullah saw. dan para sahabat
adalah orang-orang yang menyukai
kerja keras. Rasulullah saw. selain
bekerja untuk umatnya, beliau juga
tidak bergantung kepada orang lain.
Contohnya, beliau memperbaiki

sendiri sandalnya yang rusak, me-
nambal sendiri bajunya, memerah

sendiri susu kambingnya, dan me-
layani keluarganya.

Artinya:
“Dan katakanlah: “Bekerjalah kamu, maka Allah dan rasul-Nya serta
orang-orang Mukmin akan melihat pekerjaanmu, dan kamu akan
dikembalikan kepada (Allah) Yang Mengetahui yang gaib dan yang nyata,
lalu diberikan-Nya kepada kamu apa yang telah kamu kerjakan.” (Surah
At-Taubah [9]:105).
Hadis Nabi Muhamamd saw. :

Artinya:
“Dari miqdam r.a. berkata : Nabi Muhammad saw. bersabda: “Tidak
satu pun makanan yang dimakan seseorang lebih baik daripada kerja
tangannya. Sesungguhnya Nabi Daud makan dari hasil kerja tangannya”.
(H.R. Bukhari )
Hadis di atas menjelaskan pada kita tentang membiasakan bekerja dengan
tekun, tidak berpangku-tangan mengharapkan balas kasihan orang lain.

B. PERILAKU TERPUJITEKUN DAN ULET
Islam menyuruh setiap muslim tekun dan ulet bekerja. Sebaliknya, Islam
mencela orang yang malas dan berpangku tangan.
1. Arti Tekun dan Ulet dengan Dalilnya
Tekun artinya mengarahkan pemikiran dan perasaan pada kegiatan yang
dilakukan dengan sungguh-sungguh. Dalam belajar dan menuntut ilmu pun,
kita harus menekuni apa yang sedang dipelajari. Dengan rajin belajar dan tekun,
kita dapat meraih kesejahteraan hidup, baik di dunia maupun di akhirat.

Firman Allah swt.:

Artinya:
“Allah akan meninggikan orang-orang beriman di antara kamu dan
orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat . Dan Allah
mengetahui apa yang kamu kerjakan”( Surah Al-Muj±dilah[58]: 11)
Ulet artinyatidak mudah putus asa yang disertai kemauan keras dalam
berusaha mencapai tujuan dan cita-cita.
Hadis Nabi Muhammad saw.:

Artinya:
“Bekerjalah untuk kepentingan duniamu seolah-olah kamu akan hidup
selamanya dan bekerjalah untuk kepentingan akhiratmu seolah-olah
kamu akan mati besok pagi .“(H.R. Ibnu ‘Asyakir)
2. Membiasakan Perilaku Tekun danUlet
Sifat tekun dan ulet dalam semua pekerjaan akan menguntungkan dan
membahagiakan, baik dalamurusan duniamaupun urusan akhirat. Segala yang ada
di permukaan bumi ini adalah karunia Allah untuk manusia. Hanya manusia yang
tekun dan ulet bekerja saja yang akan memperoleh manfaat dari karunia Allah swt.
Begitu pula surga di akhirat nanti, hanya disediakan oleh Allah untuk orang-orang
yang tekunatau rajin beramal dan beribadah waktu hidup di dunia.
Membiasakan berperilaku tekun dan ulet dalam belajar adalah kewajiban
utama pelajar. Dengan berperilaku tekun dan ulet, niscaya segala keinginan
insya Allah akan terwujud. Untuk itu, biasakanlah berperilaku tekun dan ulet
dalam setiap pekerjaan, baik di rumah, di sekolah maupun di masyarakat.

Nabi Muhammad saw. bersabda, “Suatu hari Rasullah berkata kepada
Asyaj Abdul Qais:”Sesungguhnya ada dua perkara di dalam dirimu yang
disukai Allah, yaitu kritis dan ketelitian” (H.R. Muslim)
C. PERILAKU TELITI


1. Pengertian Teliti dan Dalilnya
Teliti artinya berhati-hati dalam melaksanakan suatu  pekerjaan. Teliti
dapat berarti juga cermat dalam setiap melakukan sikap dan perbuatan serta
setiap pekerjaan, tidak terburu-buru, namun perlu perhitungan dan pengkajian
baik-buruknya. Firman Allah:

Artinya
”Hai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang Fasik
membawa suatu berita, Maka periksalah dengan teliti agar kamu tidak
menimpakan suatu musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui
keadaannya yang menyebabkan kamu menyesal atas perbuatanmu itu.”
(Surah Al-¦ujur±t [49] : 6).
2. Membiasakan Perilaku Teliti
Kitaharusmembiasakandiribekerjadenganteliti.Pekerjaanyangdilakukan
dengan teliti biasanya mendatangkan hasil yang baik. Sebaliknya, apabila
pekerjaan dilakukan tidak denganteliti, hasilnya sering mengecewakan.
Kita harus membiasakan teliti dalam semua perbuatan. Contohnya salat,
kita harus teliti mulai dari kebersihan dan kesucian pakaian yang kita gunakan.
Kemudian, cara berwu«u'  harus benar, jangan asal disiram saja. Dalam
belajar, kita harus  teliti, tidak terburu-buru, namun perlu perhitungan dan
pengkajian baik-buruknya. Inilah ciri pribadi Muslim yang harus diamalkan
dalam kehidupan sehari-hari.

No comments:

Post a Comment